Seminar Nasional,Perintis Dan Kepeloporan R.M Margono Djojokuro Dalam Meletakkan Fondasi Sistem Keuangan Modern Untuk Pembangunan Perekonomian

Redaksi
Mei 16, 2025, Mei 16, 2025 WIB Last Updated 2025-05-16T02:40:14Z
 Tangerang Selatan || Kepeloporan adalah mencerminkan tindakan perjuangan, sedangkan pengorbanan yang berdedikasi terhadap bangsa dan negara merupakan wujud kepahlawanan. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, negara harus menciptakan urgensi untuk mengangkat nilai-nilai kepahlawanan seseorang dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, berintegritas, dan mandiri, karena Adagium mengatakan 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya”

. Sering kali penamaan pahlawan nasional hanya diperuntukan kepada sosok/tokoh dari sisi perjuangan mengangkat senjata ataupun perjuangan politik pergerakan semasa revolusi. Ungkap dekan fakultas ekonomi dan bisnis Prof. Ibnu Qizam S.E M.si .KA.Ca kepada wartawan pada (14/5/25)


 Sementara kontribusi di bidang strategis lainnya, pada masa awal kemerdekaan seperti pembangunan strategi ekonomi dan keuangan diawal berdirinya negara ini untuk membangun sistem keuangan modern agar tercipta negara adil makmur dan sejajar dengan negara lain di dunia, masih kurang mendapat perhatian yang seimbang. Padahal, bidang ini merupakan urusan penting agar negara mampu survive dalam jangka panjang.Setiap tahun menjelang bulan November (hari Pahlawan), bangsa Indonesia terus mencari sosok tokoh yang berjasa diberbagai bidang untuk dianugrahi gelar Pahlawan Nasional. Namun tidak mudah mencari sosok tokoh yang benar-benar tepat untuk dianugrahi gelar tersebut.


 Tokoh-tokoh yang telah mendapat anugrah sebagai Pahlawan Nasional lahir dari berbagai bidang pengabdian, baik politik, budaya, sosial, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, pertahanan keamanan,tekonologi maupun bidang lain. Namun dari sosok yang telah memperoleh anugrah tersebut masih kurang yang memperoleh gelar Pahlawan Nasional dari bidang ekonomi.Indonesia yang sedang menghadapi tantangan ekonomi besar ditengah-tengah dinamika dan konflik ekonomi global memerlukan lahirnya ketauladanan pemikir ekonomi Nasional, setidaknya menapak tilas para tokoh ekonomi terdahulu di jaman pergerakan perebutan kemerdekaan Indonesia, sehingga mampu melahirkan tatanan ekonomi Indonesia pada usia kemerdekaan yang relatif muda. 


Hal ini akan menabah literasi bagi generasi penerus bangsa dalam memperkokoh nasionalisme ekonomi bangsa.Selain Bung Hatta yang merupakan tokoh Proklamator juga seorang disainer ekonomi kerekyatan ada juga sosok yang hampir terlupa namun bauh karyanya sampai hari ini dinikmati seluruh komponen Bangsa Indonesia. 


Sosok tersebut adalah Raden Mas Margono Djojohadikusumo (R.M. Margono). Beliau lahir di Purwokerto pada 16 Mei 1894 dan meninggal 25 Juli 1978 pada usia 84 tahun. Beliau adalah pendiri Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46). 


Beliau mempunyai putra yang bernama Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang terkenal sebagai begawan ekonomi Indonesia yang juga orang tua dari Jendral TNI (purn) Prabowo Subianto yang sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8.Banyak jasa yang belum diketahui oleh generasi muda dan juga bangsa Indonesia tentang sepak terjang dalam perjalanan membangunan sistem ekonomi politik negara ini. 


Ia juga mengatakan,Sosok R.M. Margono pernah ditunjuk sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang pertama, Sehari setelah pelantikan Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta Sebagai Presiden dan Wapres Republik Indonesia. 

Gagasan startegis pada waktu menjabat sebagai Ketua DPAS, R.M Margono adalah mengusulkan supaya dibentuk sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi seperti yang dimaksud dalam UUD'45. 


Soekarno-Mohammad Hatta pun kemudian memberikan mandat kepada R.M. Margono untuk membuat dan mengerjakan persiapan pembentukan Bank Sentral (Bank Sirkulasi) Negara Indonesia pada tanggal 16 September 1945. 

Kemudian pada tanggal 19 September 1945, sidangDewan Menteri Republik Indonesia memutuskan untuk membentuk sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai "Bank Sirkulasi".


 Akhirnya Pada 15 Juli 1946, terbitlan Peraturan pengatur undang-undang (PERPU) nomor 2 tahun 1946 tentang pendirian Bank Negara Indonesia, dan penunjukan R.M. Margono Djojohadikusomo sebagai Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) dan Selama beliau menjadi dirut Bank BNI, pada 1970, status hukum Bank BNI dinaikkan menjadi persero.Selain berperan sebagai sosok ekonom R.M. Margono juga pernah diberi tanggung jawab sebagai ketua DPR RI pada 1950. 



Jejak langkahnya dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, beliau menginisiasi "Hak Angket" pertama kali digunakan DPR pada tahun 1950-an. Ihwalnya berawal dari usul resolusi oleh R.M. Margono Djojohadikusomo agar DPR mengadakan "Hak Angket" atas usaha memperoleh devisa dan cara mempergunakan devisa. Panitia angket yang kemudian dibentuk beranggota 13 orang yang diketuai Margono. 


Tugasnya adalah menyelidiki untung-rugi mempertahankan devisen-regime berdasarkan undangundang Pengawasan Devisen tahun 1940 dan perubahan-perubahannya.Dari latar belakang di atas perlunya diadakan seminar nasional dalam rangka napak tilas perjuangan yang pernah diemban oleh R.M. Margono Djojohadikusumo agar masyarakat Indonesia lupa akan perjuangan tokoh-tokoh bangsa yang sudah banyak berbuat untuk membanguna negara ini. 



Tentunya bukan hanya sekedar itu, peran tokoh R.M. Margono Djojohadikusumo perlu diusulkan kepada negara agar mendapatkan apresiasi sesuai dengan peran dan perjuangannya yakni sebagai Pahlawan Nasional yang telah menyumbangkan pikiran-pikirannya sehinggga karyamya menjadi penyokong ekonomi nasional sampai saat ini.


B. PEMATERIProf. Dr. Sugeng Priyadi, M. Hum.Materi yang disampaikan :“Perjalanan Sejarah RM Margono Djojohadikusumo dari Banyumas untukIndonesia”Prof. Dr. Jajat Burhanuddin M.A.Materi yang disampaikan:“Peran RM Margono Djojohadikusumo pada pusaran Pembangunan ekonomi di awal kemerdekaan”


C. TUJUAN1. Membedah kepeloporan R.M. Margono Djojohadikusumo dalam perjalanan Pembangunan sistem perekonomian modern di Indonesia.2. Mendiskusikan gagasan usulan R.M. Margono Djojohadikusumo menjadipahlawan nasional.

 Metode yang dapat digunakan adalah pemparan materi, sharing dan tanya jawab. Penyampaian materi atau informasi bersifat dua arah. 


Kemudian di akhir sesi akan ada kesimpulan (closing statement) dari pemateri.E. Sasaran-sasaran dalam kegiatan ini adalah Akademisi, Mahasiswa, Sivitas Akademika, Masyarakat Umum atau Publik yang berjumlah 1000 peserta.


TEMPAT DAN WAKTU
Pelaksanaan hari : 
Kamis Tanggal : 15 Mei 2025Pukul : 08.30 - 13.45 WIBTempat : Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan,

Susunan Acara waktu Kegiatan Keterangan08.30 – 09.30

 Registrasi PanitiaPembukaan Oleh MC MC Pembacaan Kalam Ilahi dan09.30 – 09.45 Rangkaian PembukaanDoa 
Petugas Menyanyikan Lagu indonesia Raya Petugas09.45 – 10.00 
Sambutan Ketua Pelaksana Prof. Dr. Ibnu Qizam, SE.,M.Si., Ak., CA.10.00 – 10.10 

Sambutan Rektor UIN Syarif Hidayatullah JakartaProf. Asep SaepudinJahar, M.A., Ph.D.10.10 – 10.25

 Sambutan Ketua Serulingmas Dr. Wisnu Suhardono 
Prof. Dr. KH. Nasaruddin
10.25 – 10.40 

Keynote Speech
Umar, MA.,10.40 – 10.45 
Foto Bersama Seluruh Hadirin10.45 – 11.00 Pembacaan CV Moderator dan Pemateri MC11.00 – 12.45 Seminar Pemateri12.45 – 13.15 Sesi Tanya Jawab Moderator13.15 – 13.20 Penutup dan Ishoma MC13.20 – 13.45 Press Conference Div. AcaraH. 

PENUTUP Demikian Term Of References (TOR) acara ini kami buat, besar harapan kami kepada semua pihak untuk dapat bekerja sama dan berpartisipasi demi terlaksananya kegiatan “Seminar Nasional Perintis dan Kepeloporan R.M. Margono Djoyohadikusumo dalam Meletakan Fondasi Perekonomian Indonesia untuk Sistem Keuangan Modern” ini. Semoga dengan rahmat dan ridha Allah Yang Maha Esa kegiatan ini dapat diselenggarakan dengan lancar dan dapat membawa manfaat besar bagi semua pihak.pungkasnya.

Komentar

Tampilkan

  • Seminar Nasional,Perintis Dan Kepeloporan R.M Margono Djojokuro Dalam Meletakkan Fondasi Sistem Keuangan Modern Untuk Pembangunan Perekonomian
  • 0

Terkini

Pimpinan