CIANJUR,NEODETIK.COM || Kasus dugaan perselingkuhan antara seorang oknum Kepala Sekolah Swasta Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ciranjang, S (45), dengan seorang orang tua siswa, kembali mencuat setelah suami korban, Ujang, melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Cianjur pada 15 September 2024 dengan nomor B/149/1/RES/1.24.2025.
Menurut Ujang, laporan sudah diajukan, namun belum ada kejelasan dari pihak Polres Cianjur terkait kasus ini. Bahkan, gelar perkara pun diundur-undur. Ujang mengaku kecewa dengan lambatnya proses penanganan kasus ini.
"Setelah saya laporkan melalui pengacara ke polres Cianjur untuk pidananya dan ke kementerian agama kabupaten Cianjur untuk pelanggaran kode etiknya. Namun saya merasa kecewakan dengan lambatnya proses penangan kasus ini" tuturnya
Ujang mengungkapkan bahwa awalnya istrinya pamit untuk acara halal bihalal sekolah, namun setelah ditanya kepada ketua yayasan, acara tersebut tidak ada. Ternyata, istrinya melakukan hubungan gelap dengan oknum orang tua murid di salah satu hotel di Cipanas selama dua hari satu malam.
"Awalnya istri saya pamit untuk acara halal bihalal sekolah, namun setelah saya tanya kepada ketua yayasan acara halalbihalal itu tidak ada ternyata dia cek in di salah satu hotel di Cipanas bersama selingkuhannya"
Ujang berencana untuk melaporkan dan meminta keadilan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, jika kasus ini belum juga diselesaikan.
"Saya tetap pada pendirian awal karena istri harus dapat konsekuensi apa yang dia perbuat," ujarnya.
Saat tim media mencari informasi kepihak berwenang sangat di sayangkan pihak berwenang tidak ada di tempat
S, oknum Kepala Sekolah, diduga telah melanggar UU Pidana Pasal 284 yang menyatakan bahwa perselingkuhan yang melibatkan pasangan sah bisa dipidanakan. Tindakan ini diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai perzinaan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 9 bulan atau 1 tahun, serta denda.
Tim redaksi