Kedekatannya dengan masyarakat itu pun membawa berkah, sehingga mudah baginya mengungkap kasus pembunuhan Diva Febriani (15 th) anggota Paskibraka, di kecamatan itu, kurang dari 24 jam.
Namun hari ini, Selasa (5/8) menjadi hari yang melegakan baginya setelah melewati hari-hari lelahnya yang sibuk dengan kasus pembunuhan itu.
"Puji tuhan, akhirnya kami barhasil menangkap pelakunya," ungkapnya penuh kepuasan, ketika bercerita kepada Media neodetik.com
Ternyata sosok yang ramah kepada semua orang ini sebelumnya juga pernah bertugas di Polres Asahan, sebagai Kapolsek Air Joman.
"Saya di Madina awalnya dipromosikan sebagai Kapolsek Batangnatang, kemudian pindah untuk jabatan Kapolsek Natal. Jadi saya sudah tiga kali menjabat Kapolsek," ucapnya.
Sejak mengabdi di kepolisian, Maraden berprinsip tidak takut dengan pelaku kejahatan. Banyak kasus yang telah diungkap oleh pria kelahiran Gempolan Bamban 1968 ini.
Di Juni 2025 lalu saja, mengungkap kasus pembunuhan di PT DIS, yang akan segera digelar rekontruksi. Pada Juli kemarin, kasus curanmor dengan tiga tersangkanya. Belum dengan kasus-kasus lainnya.
Wajar, jika Maraden pernah mendapatkan penghargaan selama 35 tahunnya mengabdi di kepolisian, sejak berkarir dari Bintara Polri pada tahun 1990/1991 di SPN Sampali, dan perwira tahun 2014/2015. Hingga sekarang Maraden Pakpahan telah menyandang pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
( Kaperwil Sumut/Tega Kurnia)
