Selain itu, Wanimbo menambahkan bahwa dalam pembukaan acara Reuni Akbar Dan Seminar Lokakarya turut dihadiri Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan yang diwakili oleh Bapak Drs.Wasuok Demianus Siep, selaku Sekretariat Daerah (SEKDA) Provinsi Papua Pegunungan sekaligus membuka acara reuni secara resmi yang turut disaksikan oleh seluruh peserta reuni alumni IMIIRJA SULUT Se-papua. Tuturnya.
Selain itu, saya selaku ketua panitia penyelenggara berharap semoga waktu yang dikemas oleh panitia penyelenggara (Panpel) 3 hari mulai dari tangan 26-28 Juni 2025 ini tidak disia-siakan begitu saja tetapi ada hal-hal baru yang bisa kami lahirkan dalam kegiatan penting ini dan itu menjadi acuan penting dalam mengawal proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua Sorong sampai Merauke dalam kehidupan nyata. Ujar Wanimbo"
Dalam kesempatan ini Ketua panitia reuni juga menyampaikan, kegiatan reuni ini, telah dihadiri lebih dari 300-400 peserta alumni dari berbagai daerah Se-papua yang tersebar ada, dan dihadiri oleh berbagai pihak dari latar belakang profesi yang berbeda-beda yaitu,baik dari profesi sebagai anggota DPR, Bupati, pekerja LSM, Ademisi, Politisi, Kesehatan, pengusaha (Entrepreneur). Dan masih banyak alumni kami yang mengemban berbagi profesi. karena bagi kami kekuatan dan persatuan almamater adalah aset penting kami untuk Papua, Ujarnya.
Kegiatan reuni alumni IMIIRJA Sulawesi Utara (SULUT) ini sendiri sebelumnya pernah dilakukan pertama di Sorong pada tahun 2022, di Jayapura tahun 2023, dan sekarang reuni yang ketiga kalinya di selenggarakan di Provinsi Papua Pegunungan, 26-28 Juni 2025.
Selain itu Wanimbo juga mengajak kepada setiap alumni bahwa reuni semacam ini perlu dilakukan gunah untuk menjaga dan merawat persatuan keutuhan orang Papua di atas tanah Papua Tanpa ada perbedaan, suku, ras, bahasa, agama dan budaya karena kami melihat dan mengamati bahwa rasisme bisa tumbuh subur ketika kita tidak saling mengenal dan tidak menghormati sesama.
Hal-hal rasial semacam inilah yang kadang membuat kita sesama manusia terpecah belah sehingga untuk menjaga keutuhan almamater dan terlebih menjaga Papua yang utuh Sorong sampai Merauke adalah mulai dari kita bersatu, hanya dengan persatuan kita mampu kita pecahkan tembok pemisah.
Latar belakang almamater yang sama sebagai alat pemersatu kita untuk melihat dan memang Papua yang utuh dan Papua yang sama. Untuk mewujudkan Papua yang damai, Papua yang sejahtera, Papua yang maju, mulai dari kita, sekalipun Wilayah administratif 6 provinsi boleh berbeda tetapi kita tetap satu, Papua tetap satu, imbuhnya.
Reuni kali ini Provinsi Papua Pegunungan ibu kota kabupaten Jayawijaya (wamena) menjadi tuan rumah dan Wamen lembah agung merupakan jantungnya Papua, maka dari tempat inilah kita mengajarkan tentang kasih persaudaraan, kasih sukacita dan kasih menembus perbedaan. Oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan bahwa dengan semangat kebersamaan ini kami siap menjadi mitra kerja pemerintah, gereja dan masyarakat. Tandasnya.
Segala bentuk stikmaisasi yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu itu hanya membuat kita hancur sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan reuni semacam ini trus menjaga kebersamaan, saling merangkul dan saling mengasihi sesama manusia.
Panitia Mengangkat thema :
Satukan perspektif dan langkah strategis dalam percepatan kebijakan pembangunan daerah pada era otonomi khusus (OTSUS) jilid II berbasis kearifan lokal dan Sub thema : Menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan, antara sesama Alumni dari Sorong sampai Merauke, sekalipun kita dipisahkan oleh letak geografis dan wilayah administrasi pemerintahan 6 Daerah Otonom Baru (DOB) provinsi namun tetap satu dalam keunikan dan keanekaragaman suku, bahasa, budaya, diatas tanah Papua.
Wanimbo juga turut menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam suksesnya acara reuni kali ini, kiranya Tuhan Yesus yang punya sumber segala berkat memberkati bapak/i saudara-saudara sekalian, tutupnya.
Tim redaksi
